Teks Foto : Kajari Binjai saat menyampaikan materi kuliah umum dengan mahasiswa
Binjai|SumutAkurat.com
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Binjai Dr. Iwan Setiawan, S.H., M.Hum., yang di dampingi Kepala Seksi Intelijen (Kasi) Noprianto Sihombing, S.H., M.Hum., beserta seluruh Tim Intelijen berkesempatan memberikan materi kuliah umum pada
INSTITUT SYEKH ABDUL HALIM HASAN yang berada di Jalan Ir. Juanda Kelurahan Timbang Langkat Kecamatan Binjai Timur, Selasa 9/12/2025, dengan
Mengangkat Tema “Peran Serta Masyarakat Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”.
Dalam kata sambutannya Rektor baru Prof. Dr. Muhammad Ramadhan, M.A., menegaskan bahwa komitmen antikorupsi harus menjadi bagian dari identitas civitas akademika yg dipimpinnya Ia menyampaikan bahwa kita tidak hanya berfokus pada peningkatan mutu pendidikan, tetapi juga berperan aktif membangun generasi muda khususnya Mahasiswa /i yang berintegritas tinggi dan tangguh menghadapi tantangan moral di era modern.
Rektor mengajak seluruh peserta dan sivitas akademika untuk terus meningkatkan kesadaran hukum, memperkuat nilai-nilai etika, serta berani menolak setiap tindakan yang berpotensi merusak integritas pribadi maupun institusi.
“Kami bertekad menjadi teladan dalam gerakan antikorupsi, dan kita semua adalah bagian dari perubahan itu,” ujar Rektor.
Sedangkan Kajari Binjai Dr. Iwan Setiawan, S.H., M.Hum., selaku Narasumber menyampaikan bahwa korupsi bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga
ancaman serius bagi stabilitas negara, pembangunan ekonomi, serta kesejahteraan rakyat dimana Korupsi merusak moralitas, menghambat demokrasi dan menciptakan kemiskinan struktural sehingga harus diberantas melalui pendekatan pencegahan, penindakan,
dan perbaikan tata kelola secara simultan.
Pada kesempatan tersebut itu pula Kajari menyampaikan bahwa Kejaksaan memiliki kewenangan strategis dalam penyidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi, termasuk dalam upaya pemulihan kerugian keuangan negara melalui asset tracing, penyitaan, perampasan, serta gugatan perdata apabila diperlukan sehingga dianggap pentingnya memahami berbagai jenis korupsi, mulai dari kerugian keuangan negara, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan barang/jasa, hingga gratifikasi sebagaimana diatur dalam UU Tipikor.
Sebagaimana diketahui prioritas nasional penanganan perkara korupsi yang bersentuhan langsung dengan hajat hidup
masyarakat, seperti sektor Swasembada pangan (pengadaan pangan, distribusi logistik, impor komoditas strategis, bantuan pertanian)
Energi (proyek pembangkit listrik, distribusi BBM bersubsidi, konsesi tambang), Air, Ekonomi kreatif, Ekonomi hijau, dan Ekonomi biru, yang kesemuanya masuk dalam Asta Cita ke-2 Presiden dan Wakil Presiden RI 2024–2029 sebagai pilar kemandirian bangsa dimana capaian pemberantasan korupsi tidak cukup hanya mengukur banyaknya perkara yang ditangani, tetapi harus dibarengi pemulihan kerugian negara secara optimal dan memperbaiki tata kelola agar korupsi tidak berulang, karena itu pendidikan karakter antikorupsi dgn Nilai Integritas (jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras) menjadi fondasi penting bagi generasi penerus termasuk mahasiswa.
Bahwa kuliah umum yang disampaikan Kajari Binjai di INSTITUT SYEKH ABDUL HALIM HASAN BINJAI Mendapat beberapa Pertanyaan kritis baik dari Mahasiswa/i maupun dari Dosen dan Mahasiswa / i kegiatan ini merupakan penyambutan, peringatan dan puncak Hari Antikorupsi Sedunia (HARKORDIA) 2025 yang diperingati setiap tanggal 09 Desember.
Bahwa Dalam rangka Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) Tahun 2025 pada kesempatan sebelumnya Kejari
Binjai melalui Seksi Intelijen yang dikomandoi Noprianto Sihombing, S.H., M.H., juga telah melakukan Banyak kegiatan Kampanye Hari Anti
Korupsi bersama PT. PLN (Persero) UP3 Binjai dan Penguatan Jaringan Masyarakat Anti Korupsi ditempat Publik seperti di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Binjai serta elemen masyarakat dengan cara
membagikan dan menempelkan stiker menarik yang bertuliskan pesan-pesan Anti Korupsi & pembagian Kaos. (AD)
